Ragam Wisata Motivasi Wisata Religi Mbah Kuwu Sangkan
Ziarah atau berkunjung ke makam pada dasarnya merupakan salah satu
rangkaian kegiatan religius manusia khususnya umat Islam. Rachmat Subagio
(1980) mengartikan bahwa ziarah mengandaikan kondisi manusia sebagai pengembara
di dunia yang hanya mampir ngombe. Orang yang berziarah ke makam
pada umumnya di hubung-kan dengan tokoh orang keramat yang dimakamkan di tempat
itu. Dalam kepercayaan orang Jawa, yang Koentjaraningrat menyebutkan dengan
istilah agami Jawa (1984:325) yang termasuk orang keramat antara lain guru-guru
agama, tokoh-tokoh historis maupun setengah historis, tokoh-tokoh pahlawan dari
cerita mitologi yang dikenal melalui pertunjukan wayang dan lain-lain, juga
tokoh-tokoh yang menjadi terkenal karena suatu kejadian tertentu.
Bagi orang yang memiliki kesenangan melakukan ziarah ke tempat-tempat yang
mereka anggap sebagai makam seorang ulama, wali, maupun tokoh-tokoh sejarah
yang memiliki pengaruh kuat pada berdirinya suatu daerah, sama seperti halnya
Makam Kramat Mbah Kuwu Sangkan yang terdapat di Dusun Girang Kampung Talun Kecamatan Talun, Kabupaten
Cirebon bukanlah tempat yang asing lagi bagi mereka.
Para peziarah seperti ini, umumnya telah mengetahui kekeramatan tokoh yang
di makamkan di suatu tempat. Bahkan peziarah itu melakukan ziarah secara berantai
dari suatu makam kramat ke makam kramat yang lainnya.
Para peziarah atau para pengunjung
biasanya datang dengan rombongan besar maupun perorangan, yang biasanya setiap
orang tersebut memiliki alasan atau motivasi individualisatau niat yang berlainan
yang tidak sama, tergantung dengan apa kepentingan yang akan mereka minta.
Menurut informasi yang telah didapat, rata-rata orang-orang yang datang
berkunjung kebanyakan mendengar dari mulut ke mulut tentang kekeramatan Mbah
Kuwu Sangkan sebagai salah satu tokoh Babad Cirebon. Para peziarah atau para
pengunjung mempunyai motivasi atau harapan, dengan melakukan ziarah, berkunjung
atau bahkan tirakat di Makam Mbah Kuwu Sangkan, mereka mendapatkan hidup yang
lebih baik, mendapatkan jabatan seperti Mbah Kuwu Sangkan (menjadi Kuwu atau
pemimpin suatu daerah. Dan masih banyak lagi. Para peziarah yang erkunjung ke
Makam Mbah Kuwu Sangkan itu ada yang kemauan dirinya sendiri, ada yang di ajak
oleh temannya, ada yang dianjurkan oleh temannya atau tetangganya, bahkan ada
yang dianjurkan oleh kerabatnya yang merasa berhasil.
Berdasarkan kenyataan pada saat terjun ke lapangan
langsug, terdapat berbagai macam motivasi para peziarah yang sedang berkunjung
dan ber tirakat di Makam Mbah Kuwu Sangkan. Ada yang berziarah untuk
menenangkan batin, mengubah nasib menjadi lebih baik, mengikhtiari adiknya yang
gila, mendapatkan keturunan, menemukan kecocokan dalam berdagang, dan
lain-lain.
Para orang-orang yang bertirakat di Makam Kramat Talun,
biasanya mereka melakukan berbagai hal kegiatan. Seperti puasa, melakukan
sholat-sholat sunnah, berdzikir. Hal-hal yang dianjurkan ketika kita berkunjung
ke makam keramat talun adalah:
1.
Tahajud 40 hari berturut-turut
2.
Mandi pada saat malam hari selama 40 hari
3.
Tidak tidur selama 40 hari
4.
Puasa selama 40 hari
5.
Berdzikir setiap setelah sholat
Secara tidak sadar,
kegiatan para peziarah yang melakukan tirakat di Makam Mbah Kuwu Sangkan bisa
saja tergelincir kepada praktek syirik (menyekutukan Allah SWT) yang
bertentangan dengan aqidah Islam. Untuk mencegah dan untuk menanggulangi hal
tersebut, perlu adanya pembinaan atau pengarahan dari pemuka agama secara
perlahan-lahan. Sebenarnya segala sesuatu itu tergantung kepada motivasi atau
tujuan kita sendiri. Apabila hanya sebatas ingin mendoakan sang tokoh yang di
makamkan di tempat tersebut agar di berikan berkah dan mengharap ampunan
dosanya oleh Allah SWT mungkin tidak akan tergolong menyekutukan Allah. Tetapi
bila motivasi atau tujuannya mengharapkan berkah atau memohon bantuan sesuatu
dari yang sudah meninggal tentu masalanya berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar