DIANGKATNYA PANGERAN WALANGSUNGSANG MENJADI KUWU CIREBON
Alkisah Rakyat Cirebon saat itu sudah mencapai puuhan
orang sehingga pada tahun 1447M para mnteri utusan Prabu Raja Galuh itu
mengumpulkan rakyat Dukuh Cirebon untuk memilih seorang pikuat / kuwu dan
seorang untuk menjadi wakilnya. Ketika itu juga Cakra Bumi mengumpulkan
penduduk dan setelah semuanya berkumpul lalu beliau memberikan penjelasan
mengenai kedatangan para menteri. Yakni bermaksud membentuk suatu Desadan
mengangkatnya salah seorang untuk menjadi Kepala Desa.
Setelah Ki Cakra Bumi memberikan penjelasan kepada
penduduk mengenai hal diatas, lalu semua penduduk dengan suara Aklamasi untuk
mengangkat beliau menjadi Kepala Desa. Namun, beliau menolak, dengan alasan
ingin menghormati orang yang lebh tua, yakni sepatutnya yang pantas dijadikan
sebagai Kepala Desa yaitu Ki Geden Pangalang-alang. Sedangkan beliau (Ki
Cakrabumi / Pangeran Walangsungsang / Somadulloh) menjabat sebagai wakilnya.
Saran beliau diterima dengan suara bulat oleh rakyat dan akhirnya secara resmi
Ki Pengalang-alang menjadi Kuwu pengangkatan ini disaksikan oleh para Menteri
Utusan Raja Galuh.
Setelah selesai upacara pengangkatan, maka beliau (Pangeran
Walangsungsang) berpidato dihadapan mereka dan menyarankan agar semua Rakyat
tunduk dan patuh kepada perintah pemimpinnya. Sebelum rombongan menteri pulang,
mereka diberikan hidangan oleh Ki Cakrabumi, salah satu hidangannya itu adalah
garagal (tumbukan rebon) dan mereka merasakan kenikmatannya. Kemudian mereka
berkata dengan bahasa sunda “Aduh ngeunah
teuing gragal teh “ “alangkah enaknya gragal ini” kemudian Ki Cakrabumi
menyahut dengan Bahasa Sunda pula “mundak
caina” “apalagi airnya” lalu mereka tertarik meminta cai rebon (Air Rebon).
Kemudian Ki Cakrabumi diberilah leh Ki Cakrabumi air rebon yang sudah dimasak
dan diberi bumbu (Blendrang) sehingga semakin bertambah kenikmatannya. Akhirnya
ramailah diantara sesama mereka mengucapkan Ci-Rebon, Cai Rebon, ucapan ini
lama-kelamaan menjadi buah bibir mereka, saking mashurnya pendukuhan tersebut
dinamakan desa Cai Rebon (Cirebon) kejadian ini berlangsung tahun 1477M. Hingga
sekarang diperingati menjadi Hari Jadi Kota Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar