Palinggihan Ichsanul Kamil, Si Merah yang Menarik Hati


Palinggihan Ichsanul Kamil, Si Merah yang Menarik Hati
            Seiring perkembangan zaman, ketika berwisata tak afdol jika kita tak mengabadikannya kedalam bentuk foto. Di Makam Mbah Kuwu Sangkan sebelum memasuki daerah sekitar Makam Kramat Talun, di bagian depan ada sebuah situs bangunan baru berwarna merah yang bernama Palinggihan Ichsanul Kamil. Palinggihan Ichsanul Kamil ini terletak tak jauh dari bagian depan gerbang utama dari Makam Mbah Kuwu Sangkan. Palinggihan sendiri berasal dari kata lungguh  yang berarti duduk. Bangunan palinggihan tersebut berwarna merah dan di kelilingi pagar bercorak khas Islam di wilayah Cirebon. Konon Palinggihan tersebut dulu digunakan oleh Mbah Kuwu Sangkan sebagai tempat meditasi beliau berinteraksi dengan Tuhannya (Allah SWT).
Palinggihan tersebut kini telah direnovasi. Pada saat ini palinggihan digunakan sebagai tempat berkumpulnya para kuwu se-Kabupaten Cirebon yang tergabung dalam Forum Kuwu Kabupaten Cirebon (FKKC) dan juga para pemimpin Cirebon lainnya. Mereka juga senantiasa menggelar kegiatannya di sana setiap saat acara Haul Mbah Kuwu Sangkan atau lebih tepatnya saat Hari Jadi Kabupaten Cirebon. Selain digunakan sebagai kegiatan tersebut, ketika hari-hari biasa tempat itu digunakan sebagai tempat transit para pengunjung atau para peziarah yang akan memasuki bangunan inti ketika akan berziarah untuk bertemu juru kunci dari Makam Mbah Kuwu Sangkan.
Ketika mulai memasuki gerbang Palinggihan Ichsanul Kamil, maka tepat di sebelah  kanan gerbang ada sebuah sumur. Sumur tersebut merupakan salah satu sumur keramat yang dipercaya jika menggunakan atau mandi dengan air dari sumur ini dipercaya akan enteng jodoh. Di Palinggihan Ichsanul Kamil pun menyediakan semacam kamar untuk siapa pun yang akan mandi dari air sumur tersebut. Bangunan kamar ini seperti bangunan masyarakat Tionghoa, namun tetap, cat merah khas bangunan Islam di Cirebon pun menjadi ciri tersendiri. Penampungan air yang terhubung dengan kamar tadi, di hubungkan dengan sumur melalui pipa-pipa yang tersusun rapih. Menurut informasi yang di dapat, setiap pertengahan bulan pada saat bulan purnama, pasti ada saja orang-orang yang berkunjung yang tujuannya untuk mandi di Palinggihan Ichsanul Kamil. Jumlahnya pun tidak sedikit, dan kebanyakan mereka yang datang ke Palinggihan Ichsanul Kamil itu dari sekitar wilayah CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).
Konon pada zaman dahulu di sekitar wilayah Makam Kramat Talun sangat sulit untuk menemukan sumber air yang tepat untuk dapat di jadikan sumur. Dan ketika Mbah Kuwu Sangkan menggali di tanah tersebut untuk dijadikan sumber air atau sumur (sumur yang sekarang berada di Palinggihan Ichsanul Kamil), air yang keluar dari galian tersebut pun bersih dan mengalir deras. Maka dari itu kini sumur tersebut dipercaya sebagai sumur keramat yang dapat mempunyai khasiat yang banyak, salah satunya enteng jodoh.
Sebelah kiri dari halaman Palinggihan Ichsanul Kamil terdapat sebuah bangunan yang cukup besar. Seperti yang telah di informasikan sebelumnya, bangunan tersebut merupakan bangunan yang biasa di gunakan sebagai berkumpulnya para pemimpin Cirebon (Khususnya para kuwu) pada saat haul Mbah Kuwu Sangkan dan tempat transit para pengunjung atau peziarah yang hendak masuk ke dalam Makam Mbah Kuwu Sangkan. Tetap dengan cat yang di dominasi warna merah, kesan bangunan Islam di Cirebon pun tak terhilangkan.
Suasana di Palinggihan tersebut sangatlah nyaman. Sejuk sekali. Tempat duduk untuk para pengunjung atau para peziarah transit pun sangat bersih, di sediakan kamar mandi yang juga bersih, halaman yang sangat luas, semuanya tertata rapih. Bagi siapapun yang berkunjung ke Palinggihan Ichsanul Kamil, maka akan sangat merasa ingin berlama-lama berada di Palinggihan tersebut.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Instagram

Pages

Facebook