PERTEMUAN PANGERAN WALANGSUNGSANG DENGAN SANG MAHA GURU ISLAM
Pangeran Walangsungsang pun sampai di tempat tujuan.
Secara kebetulan, saat itu, Syech Nurul Jati sedang tidur dan bermimpi
kedatangan 3 (tiga) orang tamu, maka terbangunlah ia dari tidurnya. Betapa
terkejutnya beliau karena disampingnya sudah
ada 3 (tiga) orang yang ada di mimpinya tersebut. Lalu Syech Nurul Jati
bertanya “Siaakah kalian ini? Dari manakah kalian ? dan ada maksud apa kalian kemari?”.
Diantara 3 orang itu Pangeran Walangsungsang Menjawab “Saya ini Walangsungsang,
ini adik saya bernama Rara Santang. Dan Ini istri saya bernama Nyi Endang
Geulis. Saya berasal dari Padjajaran
putra Prabu Siliwangi, maksud kami datang kemari, kami mencari (belajar) Agama
Islam”. Kemudian Syech Nurul Jati berkata “Nak, bukankah kamu ini keturunan
Budha tetapi mengapa engkau mencari Agama Islam dan siapakah yang menyuruh kau
datang kemari? Kemudian Pangeran
Walangsungsang menceritakan perihal perjalannannya dari awal hingga belau
berakhir di Gunung Djati.
Perihal kedatangan Pangeran Walangsungsang itu dapat di
mengerti oleh Syech Nurul Djati, kemudian beliau berkata “memang cocok dengan
kehendakmu kalau memangnya demikian, marilah kita berdo’a bersama-sama.”
“Ya
Allah, jadikanlah kami ini orang-orang yang menghidupkan agama Islam mulai hari
ini hingga di kemudian hari dengan selamat, Aaamiiin.”
Kemudian Syech Nurul jati mengajarkan Pangeran
Walangsungsang Membaca dua kalimat syahadat. Berikut arti dan maksudnya secara
mendlam disamping itu, beliau mengajarkan tentang shalawat, dzikir, zakat
fitrah, naik haji, puasa Ramadhan, shalat lima waktu, pelajaran mengenai
Al-Qur’an, Fiqih, dan azimat-azimat pemberian dari para Sang Hiang. “Terimalah
dan amalkan ajaran-ajaran ini, niscaya kau akan selamat di dunia dan di
akhirat. Kau tetap selalu patuh kepada guru, lalu Ki Syech memberi nama kepada
Pangeran Walangsungsang Dengan gelar “Somadulloh” yang artinya “Orang-orang
yang legkap akan ilmu Allah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar